GERHANA
(Lagu/Senikata : M.Nasir)
Oh! siapakah
Yang datang bersama malam
Yang memuramkan wajah siang hari ku
Oh! engkaukah
Aku tak ingin menjemputmu
Biarlah kau hanya berdiri di depan pintu
Kau hancurkan hatiku
Kau musnahkan harapanku
Pulanglah ke tempat asalmu
Tempat asalmu
Oh! bilakah
Gerhana kan pergi dari sisi ku
Pergilah engkau dengan janji janji palsumu
Kini ku berlari jauh
Tapi kau masih mencari
Pulanglah ke tempat asalmu
Tempat asalmu
Gerhana oo gerhana ooooo gerhana
Dalam jiwaku
KIAMBANG
(Lagu : / Senikata : )
Kiambang
Kau kembang di pinggir kali
Unggu warna mu berseri
Walau pun bau mu tak seharum mawar
Namun kau masih tetap menawan
Kiambang
Bayangmu di air tenang
Mencerminkan wajah keriangan
Walau pun hidup dalam kesepian
Hanya berteman cahaya rambulan
Nasib mu kiambang di pinggir kali
Sedang kau mekar menghiasi desa
Kemarau panjang pun tiba
Keringlah dikau dalam dahaga
KOLAR BIRU
(Lagu/Senikata : M.Nasir)
Ada orang senang kerja di pejabat
Pergi pagi pulang jam lima tepat
Ada yang kerja makan gaji, dia tak suka
Dia lebih senang berniaga
Niaga niaga niaga
Kerja, kerja kerja
Kolar
Kolar biru ( aku pekerja kolar biru)
Kolar
Kolar biru ( mesen dan jentera jadi teman ku)
Aku tak senang kerja di pejabat
Berpakaian rapi dan bertali leher
Biar debu dan bahang meresap di kulitku
Aku lebih senang menjadi
Aku aku aku
KAWAN
(Lagu / Senikata : M.Nasir)
Alangkah perlunya mencari kawan
Mungkinkah kau tak menduga
Kawan yang mengerti ertinya kawan
Jujur hati dan setia
Cubalah hidup sendiri
Mungkin kau kan mengerti
Hargailah duhai insan
Kehadirannya seorang kawan
Oh! jagailah kau hatinya
Agar ia hormati dirimu
Kau akan hidup bahagia
Hargailah duhai insan
Kehadirannya seorang kawan
Oh jagailah kau hatinya
Agar kau tak kekosongan
Kau akan hidup bahagia
Alangkah perlunya mencari kawan
Sudahkah kau tak menduga
Kawan yang membawa kita bersama
Ke jalan kebenaran
Cubalah hidup sendiri
Mungkin kau kan mengerti
JALAN SEHALA
(Lagu/Senikata : M.Nasir)
Malam yang dingin
Membuat tubuhku oh menggeletar
Kini ku tak tahu
Di manakah aku
Bingung terasa
Melihat arahan di papan tanda
Tapi tak satu pun memberi pedoman
Dalam hatiku
Hanya tersimpan hasrat ingin pulang
Dan aku tahu
Tiada jalan lain yang dapat ku lalui
Hanya naluri dan pedoman dari Yang Maha Kuasa
Menjadi pegangan hidup walau di mana ku berada
Telah ku jelajah semua benua
Semua jalan berliku
Tapi hanya jalan sehala
Kan membawa ku pulang ke rumah
Langkah ini takkan ku patahkan
Kerana ku telah melihat cahaya
Hanya jalan sehala
Kan membawa ku pulang ke rumah
DIPERHENTIAN PUDURAYA
(Lagu/Senikata : M.Nasir)
Di perhentian puduraya
Tempat mula bersua
Dalam bas berwarna biru
Menuju ke utara
Senyum terukir untuk mu
Kau membalas
Tunduk malu sungguh ayu
Ku terpanah dari godaan
Cinta pertama
Di perhentian puduraya
Mula kita bermesra
Dengan kesucian cinta
Kau membalas kasihku
Tapi kau harus pulang segera
Kerna masa telah lewat untuk kita
Oooh! Selamat tinggal
Jumpa lagi
Ooooooo Esok hari
Di perhentian ini
Bila cinta sudah tersemai
Apa saja yang dibuat sungguh indah
Oooooh! Tak ku sangka
Cinta berakhir
Esok ku menunggu
Dan menunggu
Kabar ku terima
Engkau dilamar
Dari pilihan kedua orang tua mu
Bas warna biru telah hilang cahayanya
Kerana cinta telah pudar dari mata
Selamat tinggal perhentian puduraya
EMPAT PENJURU
(Lagu/Senikata : M.Nasir)
Empat penjuru, empat tembok bisu
Memandang kejam pada ku
Dalam penjara, di luar penjara
Manakah tempatku mengadu
Wahai temanku
Dengar kataku
Jangan kau ikut aku
Jalan yang lurus aku tak lalu
Ku ikut jalan berliku
Oh! ibu….tolong anak mu
Oh! ayahku….dengar rayuku
Kini ku tahu
Aku bersalah
Menghidu bunga berbisa
Ku sangka syurga
Tapi sengsara
Kini ku terima balasannya
Bantulah aku
Wahai saudara
Mencari tujuan hidup
Hindarkan aku dari hayalan
Ku ingin hidup di alam nyata
DUNIA TANPA CINTA
(Lagu / Senikata : S.Amin Shahab)
Rasakan perubahan hidup hari ini
Betapa yang jauh kini menjadi dekat
Tapi aku sering merasa sangsi
Rupanya dekat tapi terasa jauh
Perhubungan hati terputus
Mungkinkah sedang berlaku
Dunia tanpa cinta (5x)
Dunia dunia tanpa cinta
Mungkinkah akan berlaku
Pada generasiku
Aku tak berkata tentang semua insan
Tapi pada yang takutkan bayang-bayang sendiri
Bila ditanya tentang kabar saudaranya
Mereka menjawab “bukan soal kami”
Cinta perlu pengorbanan
Cinta buka pintu damai
Dunia harus bercinta (4x)
Dunia tanpa cinta (2x)
Jangan ia berlaku
Pada generasiku
MUSIM
(Lagu / Senikata : M.Nasir)
Terbenam mentari
Di ufuk barat
Merah, jingga warna suasana
Menjelma sang bulan dan bintang-bintang
Siang menjadi malam
Begitulah tiap masa
Berganti laksana musim
Dari dingin jadi panas
Dari hujan menjadi kemarau
Dari susah jadi senang
Begitulah sebaliknya
Tiada satu pun
Yang dapat bertahan
Dari putaran masa
Yang terus berubah
Betapa indahnya
Dunia ini
Manusia hidup gembira
Tapi benarkah teman
Semua ini
Atau ia cuma musim
Tiadalah ia kekal
Dan akan terus berganti
Dari masa ke semasa
Berbagai cabaran yang datang
Ada tawa, ada tangis
Begitulah lumrah kehidupan
Bagai warna pelangi
Di kala gerimis
Begitulah juga musim
Yang terus berubah
KAMI ANAK ZAMAN INI
(Lagu/Senikata : M.Nasir)
Kami
Anak zaman ini
Mewarisi semangat murni
Bekerja dengan ketabahan
Demi untuk sejahtera
Kami
Anak zaman ini
Serumpun dan sehati
Bekerja dengan hati rela
Untuk satu cita
Membara ooh! Membara
Selagi semangat masih ada oooooh
Membara semangat membara
Selagi cita masih menyala
Cita
Cita takkan tercapai
Selagi kita masih alpa
Inilah masanya untuk kita
Berpadu dan berjaya
Membara ooh! Membara
Selagi semangat masih ada oooooh
Membara semangat membara
Selagi cinta masih bercahaya