BUNGA BAKAWALI
(Lagu/Senikata : M.Nasir)
Di malam yang sunyi sepi
Ku masih terjaga akibat hati luka
Ku tanggung kesepian ini
Kenangan menjelma lagi
Pabila sang malam
Mendendangkan lagunya
Menambah gundah di hatiku
Bunga hati, bunga sakti
Bila masa mekar nanti
Bunga hati, bunga sakti
Ubatilah luka ku ini
Bunga bakawali Ooooooo
Bunga bakawali Ooooooo
MENENTANG BADAI (UDA DAN DARA 84)
(Lagu : / Senikata : )
Alunan mesra irama cinta
Bersatu kita nyanyikan
Selayang pandang jiwa tergoncang
Tiada tertahan rasanya
Berpisah jangan oh! hendaknya
Mayang mengurai kelopak pandan
Mabuk selasih lah hamba
Sehari jika tak bertemu
Setahun menanggung rindu
Kalau berpisah hancurlah hamba
Purnama menjadi saksi
Sumpah kita malam ini
Walau apa yang akan terjadi
Kita mesti tetap bersama
Biar pun seribu tahun lama
Kau dan aku menentang badai
Marilah kita pergi
Lari ke seberang
Jauh dari penghalang
KERONCONG UNTUK ANA II
(Lagu/Senikata : M.Nasir)
Setelah lama berjauhan
Baru kini engkau terasa
Sedalam mana cinta
Yang terbenam di lubuk hatiku
Apakah sebenarnya
Rahsia yang engkau sembunyikan
Hingga sanggup berpaling
Dari hakikat sebenar benarnya
Marilah ku huraikan
Kekusutan yang engkau alami
Sambil kita nyanyikan
keroncong cinta kita dahulu
Ana, Ana, Ana
Bentangkanlah lembaran
Kasih sayang baru untuk kita
Dan semoga hendaknya
Akan bertapak mahligai bahagia
KAMI ORANG MELAYU
(Lagu / Senikata : M.Nasir)
Dari mana asalnya kita
Tak mahu kah kau memikirkannya
Ke manakah pula destinasi
Atau sudah disuratkan begini
Bagaimana nak mengubah nasib
Jika fikiran kita sempit
Manakah pula yang lebih baik
Antara kejujuran dengan cerdik
Kami orang Melayu
Dari rumpun yang satu
Ada cabaran di hadapan
Kami orang Melayu
Dari rumpun yang satu
Adakah mimpi kita sama
Orang-orang Melayu
Kenallah sejarahmu
Goreng pisang, goreng pisang
Kalau terlalu banyak berangan
Nanti tersungkur ditengah jalan
RINDU
(Lagu/Senikata : M.Nasir)
Terdengar titisan hujan menusuk
Pedih di kalbu ku
Berdebar jantungku
Kini ku lemas
Dalam tangisan ku sendiri
Masa dulu
Pernah aku merasa
Bila kau ku perlukan
Kau pasti ku temu
Tapi kini kau
Hanya diam kaku
Membisu
Rindu
Hati ku rindu
Pad kegemilangan
Cinta bawah pohon cemara
Jemu
Jemu menantikan suria
Oh dengarkanlah
Lagu cinta lama
Ku tenggelam
Dalam pelukan rindu
PERWIRA
(Lagu/Senikata : M.Nasir)
Haru biru di kalbu ku
Kerna perbuatanmu
Haru biru di kalbu ku
Siapa yang tahu
Wajah yang pandai berpura
Menguasai dunia
Apakah berlaku ramalan
Buku yang dulu
Siapa yang harus ku ikut
Apa yang harus ku tuntut
Engkau kah perwira
Yang harus disanjung-sanjung
Perwira ooooo wira
Perwira ooooo wira
Sembilan belas lapan puloh empat (1984)
Siapa perwira kita pada tahun ini?
Sembilan belas lapan puloh empat (1984)
Amaran pendita dunia berkuasa
Sembilan belas lapan puloh empat (1984)
Ooooooo
Kira di hati semua
Tersimpan hasrat berjuang
Jentera bukan wira
Hanya bikinan manusia
Tinggalkan cerita itu
Jangan hidup dibelenggu
Kerna kita semua
Perwira yang kita cari
Kita perwira kita
BUTA KERANA CINTA
(Lagu/Senikata : M.Nasir)
Di mana ada nya cinta
Di situlah segalanya kisah terjadi
Di mana ada perasaan
Di situlah ujian yang maha hebat
Di mana adanya cinta
Ada saja cemburu dan hasad
Manusia buta mengejar cintanya
Kau buta kerana cinta (4x)
Oh sayangku
Kau ikut hanya nafsumu
Kau turutkan cintamu yang hanya palsu
Kau hidup tiada menentu
Kau tinggalkan kewajipan sebagai insan
Dan kau tinggalkan dirimu
Kerana cinta yang kau ragu
Sebenarnya kau tak mengerti apa cinta itu
Cinta apa yang kau cari
Melainkan pada yang satu
Yang menyucikan kalbumu
Takkan tersia lah buta mu
TARIAN HIDUP
(Lagu / Senikata : S.Amin Shahab)
Kau jadikan rumah mu
Di lorong-lorong hidup
Kau ambil apa saja
Apa saja yang datang
Tiada yang larang
Sepi tetap mencengkam
Walau kau ramai teman
Lalu kau pasangkan sepatu biru mu
Dan kau terus menari
Tarian hidup
Tiada tempatnya lagi
Untuk kau bersembunyi
Jadi kau hanya ikuti lagu ini
Lagu ini
Marilah kasih
Aku dendangkan
Sebelum semuanya
Musnah ditelan masa
Masih ada sedikit
Masa untuk kita
Bercinta
BUKAN SENANG NAK SENANG
(Lagu / Senikata : M.Nasir)
Bukanlah senang menjadi senang (2x)
Kata yang senang
O o o o ooooooo…
Bukanlah senang menjadi susah (2x)
Kata yang susah
Hey hey hey hey heeey……
Bila dah senang curiga pun datang
Bila dah senang hati tak tenang
Ada setengah orang berkata
Kekayaan bukan kemewahan
Bukan kebahagian
Kerna hidup dalam ketakutan
Siapa ingin hidup susah
Kalau senang menjadi susah
Ada yang kata berlainan pula
Kemiskinan bukan kejayaan
Kejayaan tanda kesenangan
Kesenangan tanda kebahagiaan
Kalau begitu semuanya susah
Kan lebih baik hidup sederhana
NYANYIAN JIWA
(Lagu/Senikata : M.Nasir)
Matamu laksana oh bintang timur
Menerangi jalan hidup ku ini
Suara mu semerdu angin mendayu
Berangsangkan semangat perjuanganku
Di sebalik ketenangan hidupku
Tergambar kemanisan senyummu
Engkau bak puteri kelopak pandan
Mengajak aku hidup selamanya
Kau mahkota hati lambang kasih suci
Berilah jalan mencapai mu
Jangan sampai ku mencumbui bayang mu
Lembut bicara mu menambat hati ku
Semerbak mawar seindah mutiara
Engkaulah penawar segala penyakit
Sambut tangan ku